Kegiatan Kampus

TENTANG PENGARUH EKONOMI TERHADAP BELAJAR MENGAJAR DI MASA PANDEMI COVID 19 DALAM PERSPEKTIF ILMU SO

BEM FISIPOL WEBINAR NASIONAL

Admin UDA | Rabu, 04 November 2020 - 11:43:12 WIB | dibaca: 3261 pembaca

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Darma Agung (BEM Fisip UDA) mengelar Webinar Nasional dengan Thema Pengaruh Ekonomi Terhadap Belajar Mengajar di Pademi Covid-19 Dalam Prespektif Ilmu Sosial pada, Sabtu, (31/10/2020) 

Sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut DR Drs Sonny W Manalu MM selaku staf ahli menteri bidang aksesibilitas sosial kementerian sosial RI yang juga alumni Fisip Uda Medan, serta Saurlin Siagian S.Sos MA selaku akademisi.

Kegiatan webinar nasional yang diikuti 100 peserta tersebut turut dihadiri Rektor UDA Dr Jaminuddin Marbun SH M Hum, Wakil Rektor III, Ir Lilis Gultom MM, M MA dan Dekan Fisip UDA, Prietsaweny Riris T Simamora SSos M IKom, Wakil Dekan III, Rita Vinolia Aruan SSos M Ikom, Drs M Silalahi MM MSi, DR Sutarto berserta civitas akademik dan BEM Fisip UDA

Dekan FISIP UDA Medan, Prietsaweny Riris T Simamora SSos MSi mengatakan bahwa kegiatan webinar nasional tentang ‘Pengaruh Ekonomi Terhadap Belajar Mengajar di Pademi Covid-19 Dalam Prespektif Ilmu Sosial’. Supaya mahasiswa mampu berjuang dalam menghadapi situasi saat ini.

“Saya mengutip dari salah satu filosofi bahwa ‘orang yang kuat dan cerdas adalah orang yang mampu bertahan’. Tidak semua orang cerdas mampu bertahan. Orang yang mampu menyesuaikan diri itu yang mampu bertahan. Meski di tengah pademi Covid-19 ini saya harapkan mahasiswa tetap berinovasi dan kreatif dalam pengembangan diri,” katanya.

Sementara Staf Ahli Menteri Bidang Aksesibilitas Sosial Kementerian Sosial RI, DR Drs Sonny W Manalu dalam materinya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat dampak Covid-19 turun dari rata-rata 5% menjadi 2,97%. Konsumsi rumah tangga atau daya beli masyarakat yang merupakan penopang 60% terhadap ekonomi jatuh dari 5% menjadi 2,84%.

“Adanya ketidakpastian yang berkepanjangan menuju kestabilan ekonomi membuat investasi menjadi harus melemah. Impor dari luar negeri yang berhenti, barang komoditi luar negeri juga terhenti. PHK besar-besaran dan peluang lapangan kerja dipastikan tertutup untuk saat ini semua usaha hampir seluruh sektor mengalami kelumpuhan,” katanya.

Sehingga kata Sonny upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Memfokuskan kepada dua hal yaitu menangani Covid-19 yang kedua pemulihan ekonomi nasional seperti mendorong investasi dan mendukung ekspor impor,” terangnya.

Alumni Fisip UDA Medan ini mengakui proses belajar mengajar di dunia pendidikan mulai SD hingga perguruan tinggi mengalami guncangan dan gangguan yang sangat signifikan akibat Covid-19.